Humor : Ziarah Makam Gus Dur

Jasa Gus Dur dalam memperjuangkan kerukunan umat beragama di Indonesia dirasakan betul oleh etnis Tionghoa di Indonesia. Puncaknya ketika Konghucu diakui sebagai salah satu agama resmi negara. Makam Gus Dur tidak pernah sepi dari peziarah, tak terkecuali dari keluarga-keluarga Tionghoa. Bahkan, nisan Gus Dur terbuat dari batu giok dan tulisan “di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan” dalam bahasa Mandarin. Seketika, ada rombongan dari etnis Tionghoa yang berasal dari Kota Singkawang, Kalimantan Barat berziarah ke makam Gus Dur di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Setelah khusyu memanjatkan doa dan menabur bunga, rombongan…

Humor Santri : Ayam Milik Kiai

Ada berbagai macam cara santri untuk memperoleh berkah kiainya, termasuk menghormati hewan peliharaan kiai. Hal itu terdapat dalam penjelasan kitab ta’limul muta’alim. Ada beberapa cerita seorang santri yang mempunyai ilmu laduni karena saking hormat kepada kiainya termasuk binatang miliknya. Suatu pagi, saat menyapu halaman masjid, santri bernama Imron tiba-tiba melihat seekor ayam jantan milik kiai lewat di hadapannya. Karena ingat penjelasan kitab ta’limul muta’alim yang semalam ia baca, Imron pun minggir teratur, menunduk serta memberi hormat pada hewan tersebut. Beberapa teman santri hanya mlongo saja melihat kelakuan Imron yang begitu…

Humor Gus Dur : Honoris Causa dan Humoris Causa

Tercatat ada 23 penghargaan kehormatan yang didedikasikan untuk KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, baik di tingkat nasional dan internasional atas dedikasi dan jasa-jasanya. Ada sekitar 13 penghargaan dan 10 gelar doktor honoris causa yang diberikan kepada Gus Dur. Sehingga Gus Dur tercatat sebagai tokoh besar dengan gelar doktor honoris causa terbanyak. Walaupun demikian, kecerdasannya dalam melontarkan humor merupakan salah satu ciri khas yang melekat pada diri Gus Dur. Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid menegaskan bahwa ayahnya merupakan satu-satunya presiden yang memiliki gelar honoris causa terbanyak di antara presiden-presiden…

Humor Gus Dur : Gelar Ulama, Kiai dan Gus

Suatu ketika Gus Dur didatangi seorang tamu, pemuda dari kota. Setelah mengaji kebangsaan kepada Gus Dur, pemuda tersebut bertanya tentang sebutan yang melekat pada diri Gus Dur. Pemuda itu merasa, panggilan ‘Gus’ begitu istimewa. “Gus, kuliah di mana agar saya dapat gelar ‘Gus’ seperti Gus Dur?” tanya si pemuda. “Enggak ada kuliah dan wisudanya,” kata Gus Dur. “Kalau gelar kiai dan ulama?” tanya si pemuda lagi ingin paham lebih jauh. “Sama juga. Hehehe. Kenapa kamu bertanya begitu?” ucap Gus Dur. “Tapi saya pengin dapat gelar ‘Gus’ aja supaya jadi Presiden…